Senin, 04 Oktober 2010

= Penjodohan Dalam Kebudayaan Betawi – Cina

Penjodohan Dalam Kebudayaan Betawi – Cina

by Neng LaLa PameLa on Tuesday, September 21, 2010 at 11:25am



Proses pernikahan oleh salah satu anggota keluarga biasanya diawali dengan proses penjodohan calon pengantin. Calon pengantin perempuan dan laki-laki yang akan dinikahkan biasanya memiliki hubungan yang istimewa antar kedua belah pihak keluarga.

Bila sesepuh dan keluarga besar lainnya setuju maka proses tersebut dilanjutkan dengan proses lamaran sampai pernikahan. Tentunya hal tersebut juga sudah disetujui oleh para calon pengantin yang akan dinikahkan oleh kedua belah pihak keluarga.

Hal ini serupa dengan prosesi adat pernikahan Cina Tionghoa yang tinggal di Tangerang atau yang sering disebut dengan Cina Benteng. Proses pernikahan mereka mirip dengan proses pernikahan Betawi yang tinggal disekitaran wilayah Tangerang. Betawi Cina merupakan etnis Betawi yang sistem kebudayaannya berasal dari kebudayaan Cina Tionghoa. Berikut ini beberapa proses pernikahannya :

  • Penjodohan yang dilakukan oleh pihak laki-laki pada pihak perempuan
  • Meminta izin menikah dengan para anggota keluarga
  • Seserahan, sebagai simbol Mahar atau Mas Kawin berupa perhiasan emas yang dibawa oleh pihak pengantin laki-laki kepada pihak pengantin perempuan
  • Pakaian pengantin biasanya berwarna cerah. Hal ini menandakan kebahagiaan dari kedua belah keluarga
  • Pesta pernikahan biasanya diramaikan dengan panggung hiburan cokek
  • Dalam kebudayaan Betawi – Cina seserahan dilengkapi dengan simbol roti buaya.
  • Memberikan angpao (uang yang ada di dalam amplop) sebagai tanda pemberian selamat kepada pengantin

Ada lagi kebudayaan Cina Tionghoa yang masih di rayakan oleh etnis Betawi Cina. Yaitu perayaan imlek atau tahun baru Cina. Imlek biasanya ditandakan dengan penangkapan bandeng-bandeng yang berukuran besar. Tidak hanya itu, bagi etnis Betawi – Cina, ikan bandeng merupakan hantaran sebagai undangan pernikahan bagi para tetangga.

Angpao. Pada perayaan imlek atau tahun baru Cina Tionghoa, biasanya angpao diberikan oleh sanak keluarga yang telah menikah atau sudah bekerja kepada sanak keluarga yang belum menikah dan belum bekerja. Kue keranjang merupakan panganan khas dalam perayaan tahun baru Cina tersebut. Dalam etnis Betawi, pemberian angpao dan kue keranjang (etnis Betawi – Cina biasa menyebutnya Kue / Dodol Cina) menjadi tradisi yang terus di jalankan dari generasi ke generasi. Hal ini bisa dilihat pada hari raya Idul Fitri. Yang muda mendatangi yang tua dan yang tua mengayomi yang muda.

Saya sebagai etnis Betawi keturunan Cina Tionghoa, masih merasakan semua tradisi leluhur kami. Masih mempertahankan nilai-nilai budaya nenek moyang, mulai dari penjodohan sampai perayaan keagamaan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar